Dan apabila dibacakan Al
quran, maka dengarkanlah baik-baik,
dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat ( Al A'raaf : 204 )
Imam Ibnul Qayyim
rahimahullahu Ta’ala berkata : “Pada suatu ketika aku
pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang dokter atau obat
penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati dan menyembuhkan diriku dengan
Maka, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami memulai sebuah penelitian
tentang Al-Qur'an dalam pengulangan-pengulangan "Akbar" di
Penelitian ini menggunakan seperangkat peralatan elektronik
dengan ditambah komputer untuk mengukur gejala-gejala perubahan fisiologis pada
responden selama mereka mendengarkan bacaan
Al-Qur'an.
Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap sejumlah kelompok manusia:
1. Muslimin yang bisa berbahasa Arab.
2. Muslimin yang tidak bisa berbahasa Arab
3. Non-Islam yang tidak bisa berbahasa Arab.
Pada semua kelompok responden
tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur'an dalam bahasa Arab dan kemudian
dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris.
Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak
yang bisa ditunjukkan tentang Al-Qur'an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan
perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan
fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara sprontanitas.
Dan penjelasan hasil penelitian ini aku presentasikan pada sebuah muktamar
tahunan ke-17 di Univ. Kedokteran Islam di Amerika bagian utara yang diadakan
di
Dan benar-benar terlihat pada penelitian permulaan bahwa dampak Al-Qur'an yang
kentara pada penurunan tekanan syaraf mungkin bisa dikorelasikan kepada para
pekerja: Pekerja pertama adalah suara beberapa ayat Al-Qur'an dalam Bahasa
Arab. Hal ini bila pendengarnya adalah orang yang bisa
memahami Bahasa Arab atau tidak memahaminya, dan juga kepada siapapun (random).
Adapun pekerja kedua adalah makna sepenggal Ayat Al-Qur'an
yang sudah dibacakan sebelumnya, sampai walaupun penggalan singkat makna ayat
tersebut tanpa sebelumnya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dalam Bahasa Arabnya.
Adapun Tahapan kedua adalah penelitian kami pada pengulangan kata
"Akbar" untuk membandingkan apakah terdapat dampak Al-Qur'an terhadap
perubahan-perubahan fisiologis akibat bacaan Al-Qur'an, dan bukan karena
hal-hal lain selain Al-Qur'an semisal suara atau lirik bacaan Al-Qur'an atau
karena pengetahun responden bahwasannya yang diperdengarkan kepadanya adalah
bagian dari kitab suci atau pun yang lainnya.
Dan tujuan penelitian komparasional ini adalah untuk membuktikan asumsi yang
menyatakan bahwa "Kata-kata dalam Al-Qur'an itu sendiri memiliki pengaruh
fisiologis hanya bila didengar oleh orang yang memahami Al-Qur'an
. Dan penelitian ini semakin menambah jelas dan
rincinya hasil penelitian tersebut.
Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah perangkat studi dan evaluasi terhadap tekanan
syaraf yang ditambah dengan komputer jenis Medax 2002 (Medical Data Exuizin)
yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan Univ. Boston dan
Perusahaan Dafikon di Boston. Perangkat ini mengevaluasi respon-respon
perbuatan yang menunjukkan adanya ketegangan melalui salah satu dari dua hal:
(i) Perubahan gerak nafas secara langsung melalui komputer, dan (ii) Pengawasan
melalui alat evaluasi perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh. Perangkat ini sangat lengkap dan menambah semakin menguatkan hasil
validitas hasil evaluasi. Subsekuen:
1. Program komputer yang mengandung pengaturan pernafasan dan monitoring
perubahan fisiologis dan printer.
2. Komputer Apple 2, yaitu dengan dua floppy disk, layar monitor dan printer.
3. Perangkat monitoring elektronik yang terdiri atas 4 chanel:
2 canel untuk mengevaluasi elektrisitas listrik dalam otot yang diterjemahkan
ke dalam respon-respon gerak syaraf otot; satu chanel untuk memonitor arus
balik listrik yang ke kulit; dan satu chanel untuk memonitor besarnya peredaran
darah dalam kulit dan banyaknya detak jantung dan suhu badan.
Berdasarkan elektrisitas listrik dalam otot-otot, maka ia
semakin bertambah yang menyebabkan bertambahnya cengkeraman otot. Dan untuk memonitor perubahan-perubahan ini menggunakan kabel
listrik yang dipasang di salah satu ujung jari tangan.
Adapun monitoring volume darah yang mengalir pada kulit
sekaligus memonitor suhu badan, maka hal itu ditunjukkan dengan melebar atau
mengecilnya pori-pori kulit. Untuk hal ini,
menggunakan kabel listrik yang menyambung di sekitar salah satu jari tangan.
Dan tanda perubahan-perubahan volume darah yang mengalir pada
kulit terlihat jelas pada layar monitoryang menunjukkan adanya penambahan cepat
pada jantung. Dan bersamaan dengan pertambahan ketegangan, pori-pori
mengecil, maka mengecil pulalah darah yag mengalir
pada kulit, dan suhu badan, dan detak jantung.
Metode dan Keadaan yang digunakan: Percobaan dilakukan selama 210 kali kepada 5
responden: 3 laki-laki dan 2 perempuan yang berusia antara 40 tahun dan 17
tahun, dan usia pertengahan 22 tahun.
Dan setiap responden tersebut adalah non-muslim dan tidak
memahami bahasa Arab. Dan percobaan ini sudah
dilakukan selama 42 kesempatan, dimana setiap kesempatannya selama 5 kali,
sehingga jumlah keseluruhannya 210 percobaan. Dan dibacakan
kepada responden kalimat Al-Qur'an dalam bahasa Arab selama 85 kali, dan 85
kali juga berupa kalimat berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan sungguh adanya
kejutan/shock pada bacaan-bacaan ini: Bacaan berbahasa Arab (bukan Al-Qur'an)
disejajarkan dengan bacaan Al-Qur'an dalam lirik membacanya, melafadzkannya di
depan telingga, dan responden tidak mendengar satu ayat Al-Qur'an selama 40
uji-coba. Dan selama diam tersebut, responden ditempatkan
dengan posisi duduk santai dan terpejam. Dan posisi
seperti ini pulalah yang diterapkan terhadap 170 uji-coba bacaan berbahasa Arab
bukan Al-Qur'an.
Dan ujicoba menggunakan bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an
seperti obat yang tidak manjur dalam bentuk mirip seperti Al-Qur'an, padahal
mereka tidak bisa membedakan mana yang bacaan Al-Qur'an dan mana yang bacaan
berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan tujuannya adalah
utuk mengetahui apakah bacaan Al-Qur'an bisa
berdampak fisiologis kepada orang yang tidak bisa memahami maknanya.
Apabila dampak ini ada (terlihat), maka berarti benar
terbukti dan dampak tidak ada pada bacaan berbahasa Arab yang dibaca murottal
(seperti bacaan Imam Shalat) pada telinga responden.
Adapun percobaan yang belum diperdengarkan satu ayat
Al-Qur'an kepada responden, maka tujuannya adalah untuk mengetahui dampak
fisiologis sebagai akibat dari letak/posisi tubuh yang rileks (dengan duduk
santai dan mata terpejam).
Dan sungguh telah kelihatan dengan sangat jelas sejak percobaan pertama
bahwasannya posisi duduk dan diam serta tidak mendegarkan satu ayat pun, maka ia tidak mengalami perubahan ketegangan apapun. Oleh karena itu, percobaan diringkas pada tahapan terakhir pada
penelitian perbandingan terhadap pengaruh bacaan Al-Qur'an dan bacaan bahasa
Arab yang dibaca murottal seperti Al-Qur'an terhadap tubuh.
Dan metode pengujiannya adalah dengan melakukan selang-seling bacaan: dibacakan
satu bacaan Al-Qur'an, kemudian bacaan bahasa Arab, kemudian Al-Qur'an dan
seterusnya atau sebaliknya secara terus menerus.
Dan para responden tahu bahwa bacaan yang didengarnya adalah dua macam: Al-Qur'an dan bukan Al-Qur'an,
akan tetapi mereka tidak mampu membedakan antara
keduanya, mana yang Al-Qur'an dan mana yang bukan.
Adapun metode monitoring pada setiap percobaan penelitian ini, maka hanya
mencukupkan dengan satu chanel yaitu chanel monitoring
elektrisitas listrik pada otot-otot, yaitu dengan perangkat Midax sebagaimana
kami sebutkan di atas. Alat ini membantu menyampaikan listrik
yang ada di dahi.
Dan petunjuk yang sudah dimonitor dan di catat selama percobaan ini mengadung
energi listrik skala pertengahan pada otot dibandingkan dengan kadar fluktuasi listrik pada waktu selama percobaan. Dan sepanjang otot untuk mengetahui dan membandingkan persentase
energi listrik pada akhir setiap percobaan jika dibandingkan keadaan pada awal
percobaan. Dan semua monitoring sudah dideteksi dan
dicatat di dalam komputer. Dan sebab kami mengutamakan metode ini untuk
memonitor adalah karena perangkat ini bisa meng-output angka-angka secara rinci
yang cocok untuk studi banding, evaluasi dan akuntabel..
Pada satu ayat percobaan, dan satu kelompok percobaan perbandingan lainnya
mengandung makna adanya hasil yang positif untuk satu jenis cara
yang paling kecil sampai sekecil-kecilnya energi listrik bagi otot. Sebab hal
ini merupakan indikator bagusnya kadar fluktuasi
ketegangan syaraf, dibandingkan dengan berbagai jenis cara yang digunakan
responden tersebut ketika duduk. Hasil Penelitian
Ada hasil positif 65% percobaan bacaan Al-Qur'an. Dan
hal ini menunjukkan bahwa energi listrik yang ada pada otot lebih banyak turun
pada percobaan ini. Hal ini ditunjukkan dengan dampak ketegangan syaraf
yang terbaca pada monitor, dimana ada dampak hanya 33 % pada responden yang
diberi bacaan selain Al-Qur'an.
Pada sejumlah responden, mungkin akan terjadi hasil
yang terulang sama, seperti hasil pengujian terhadap mendengar bacaan
Al-Qur'an. Oleh karena itu, dilakukan ujicoba dengan diacak
dalam memperdengarkannya (antara Al-Qur'an dan bacaan Arab) sehingga diperoleh
data atau kesimpulan yang valid.
Pembahasan Hasil Penelitian dan Kesimpulan Sungguh sudah terlihat jelas
hasil-hasil awal penelitian tentang dampak Al-Qur'an pada penelitian terdahulu
bahwasanya Al-Qur`an
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf. dan mungkin bisa dicatat pengaruh ini sebagai satu hal yang
terpisah, sebagaimana pengaruh inipun terlihat pada perubahan energi listrik
pada otot-otot pada organ tubuh. dan perubah-perubahan
yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran
darah, perubahan detak jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit, dan suhu
badan.
Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan
pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ
tubuh lainnya. Jadi, ditemukan sejumlah
kemungkinan yang tak berujung ( tidak diketahui sebab
dan musababnya) terhadap perubahan fisiologis yang mungkin disebabkan oleh
bacaan Al-Qur`an yang didengarkannya.
Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwasanya ketegangan-ketegangan
saraf akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh
yang dimungkinkan terjadi karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika
merespon gerakan antara saraf otak dan otot. Oleh karena itu pada keadaan ini
pengaruh Al-Qur`an terhadap ketegangan saraf akan
menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali, dimana dengan bagusnya stamina
tubuh ini akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya. Dan hal ini sesuai dengan keadaan penyakit tumor otak atau kanker
otak.
Juga,
hasil uji coba penelitian ini menunjukan bahwa kalimat-kalimat
Al-Qur`an itu sendiri memeliki pengaruh fisiologis terhadap ketegangan organ
tubuh secara langsung, apalagi apabila disertai dengan mengetahui maknanya.
Sumber : harun yahya
dikutip dari situs http://swaramuslim.net
“Katakanlah, al-Qur’an itu adalah
petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Fushshilat
: 44).
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an
suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Israa’ :
82).
“Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada
kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Yunus :
57).
Dan apabila dibacakan Al
quran, maka dengarkanlah baik-baik,
dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat ( Al A'raaf : 204 )
( Surat Al Ikhlash, Al Falaq dan An-Naas
)
Dari 'Uqbah bin 'Amir ra.
bahwa Rasulullah saw. bersabda,
Adakah kau lihat ayat-ayat yang diturunkan pada malam ini dan
selainnya tidak dapat dilihat sepertinya?, dialah: Qul a'udzu
birabbil falaq' dan 'Qul a'udzu birabbin-naas."
(Diriwayatkan oleh Muslim)
Dari Aisyah ra. bahwa
Rasulullah saw. apabila akan berangkat
tidur tiap-tiap malam beliau mengumpulkan kedua telapak
tangannya kemudian meniupkannya seraya membaca
Al Falaq dan An-Naas. Kemudian beliau mengusapkannya ke seluruh
tubuhnya (sebatas yang bisa) dimulai dari kepala lalu muka
kemudian bagian depan dari badan. Beliau melakukannya
sebanyak tiga kali.
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)